"YAYASAN ALKAUTSAR"

LEMBAGA SOSIAL DAN DAKWAH ISLAM JAKARTA - INDONESIA

WANITA ADALAH PERHIASAN DUNIA TERINDAH

Author
Wanita diciptakan bukan hanya sekedar terdiri dari jasad dan ruh saja. Akan tetapi, ia juga sangat memiliki peran didalam menjalankan proses kehidupan. Seperti menyusui dengan penuh kasih sayang --apabila telah menjadi ibu--, mengalirkan kerinduan, mengubah masa kanak-kanak dan alam tak sadar menjadi sebuah kepastian serta kecerdasan di dalam meng-hidupkan makna-makna kemanusiaan dari segala seginya. Untuk itu, siapa dari para wanita (ibu) yang mendidik anak-anak mereka dengan sesuatu yang tidak pada tempatnya, maka akan menjadikan anak-anak tersebut dari seorang bayi yang bersahaja menjadi seorang yang kejam, dari seorang bayi yang lucu menjadi seorang yang liar dan dari seorang bayi yang murah senyum menjadi seorang yang memiliki watak egois.

Artinya, siapa saja dari para ibu yang menjadikannya dalam kejahatan, maka ia akan memaksa untuk membuka rahasia kehidupan ini dengan cara yang tidak dibenarkan (batil). Sedang siapa yang menabur bunga untuk kecantikannya dan untuk ketenangan serta kesabarannya, maka nantinya akan memetik hasil yang juga sangat menggembirakan. Begitu pula apabila menuangkan keharuan kepada curahan yang memalingkan guna menghilangkan padanya akan puncak dari kasih sayang, maka sudah tentu menghasilkan produk yang tidak akan mampu untuk menghadapi kerasnya kehidupan di masanya nanti.

Wanita bukan saja berbentuk badan, akan tetapi sebelum itu juga melekatkan rasa cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, jiwa terdidik dan tempat menggantungkan keturunan. Seandainya ada laki-laki jenius mampu menghidupkan aspek kemanusiaan yang suci di dalam misi menggantikan kedudukan wanita, maka sungguh ia mampu menggantikannya. Namun, hal itu laksana menggantikan kehausan dari air yang bersih dengan tetesan buah dari perasannya. Jika seseorang (laki-laki) merasa cukup dengan apa yang ada dari sisi jasmani seorang wanita, niscaya akan menjadi sempit dan pendek pandangan (penilaian)nya terhadap wanita tersebut.

Ketika seorang lelaki terpesona kepada wujud jasad yang disimpulkan melalui bentuk-bentuk kasih sayang dan kecondongan terhadap canda tawanya, maka ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya ketingkatan yang lebih benar. Maha Suci Allah yang telah menciptakan kecantikan.
Allah Subhanahu wa Tala'a berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. " (Ar Ruum 21)

Ayat ini mengisyaratkan makna yang tinggi dan menjelaskan bahwasanya hubungan antara laki-laki dan perempuan (suami-isteri) bukan sekedar hubungan materi semata. Akan tetapi, merupakan hubungan yang memperteguh rasa cinta serta kasih sayang. Selain ayat diatas, masih banyak lagi ayat-ayat lain yang berkenaan dengan mengangkat derajat serta posisi kaum wanita dan usaha untuk memuliakannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Di antara kesenangan dunia yang membuatku senang ialah; wanita dan wewangian. Dan dijadikan kecintaanku ada di dalam shalat." (HR. Nasa'i, Ahmad dan Hakim dengan sanad sahih)

Sekalipun Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sangat mencintai isteri-isterinya sampai kepada Siti 'Aisyah, akan tetapi tidak mengurangi kecintaan beliau kepada Sang Khaliq. Bahkan beliau pernah bersabda yang artinya: "Seandainya aku ditakdirkan hanya memiliki seorang sahabat di bumi ini, niscaya aku akan memilih Abubakar Radhiyallahu 'Anhu sebagai sahabatku."

Allah Subhanahu wa Ta 'ala memberikan kelebihan kasih sayang kepadaku (Nabi Muhammad) terhadap wanita dan wewangian yang lebih besar dibandingkan lainnya. Sebab, wanita merupakan penghias dan pe-nyejuk di dalam rumah tangga serta sumber keturunan. Alangkah istimewa-nya wanita! Sedangkan wewangian dapat memberikan gairah (semangat) bagi jiwa. Adapun dalam shalat terdapat kenikmatan dan kesenangan di dalam rangka bermunajat antara hamba dengan Sang Khaliq. Ini adalah salah satu keadaan yang sangat menyenangkan bagi manusia ("At Taaj Aj Jaami' Al Ushul").

Imam Ibnul Jauzy menjelaskan di dalam kitabnya yang berjudul "Nawaadir Al-Adzkiyaa" tentang seorang penyair yang terpesona apabila melihat kecantikan seorang wanita. Dalam riwayat yang lain dinyatakan tentang penyair yang membenci isterinya, sebagaimana disebutkan: "Sesungguhnya wanita itu laksana syaitan yang diciptakan untuk kami. Kami memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan syaitan yang terkutuk." Akan tetapi dengan ramah sang isteri menjawab: "Sesungguhnya wanita itu laksana wewangian untukmu (kaum lelaki), bukankah kamu semua sangat menyukai wewangian?"

Pengarang kitab "Waajibul-Adab" menceritakan: "Pada suatu hari Khalid bin Yazid bin Mu'awiyah mencela dan menuduh Abdullah bin Zubair sebagai orang kikir." Sedangkan isteri Khalid adalah adik perempuan Abdullah. Ia pun tertunduk tanpa berkata apa-apa. Khalid bertanya pada isterinya: "Mengapa kamu tidak membantah? Apakah kamu senang dengan apa yang telah aku katakan atau kamu membantah jawabanku?" Sang isteri pun menjawab: "Aku tidak akan berpihak kepada siapa pun! Sementara wanita tidak diciptakan untuk mencampuri urusan laki-laki. Kami hanya laksana wewangian yang tersedia untuk dicium dan dikumpuli." Maka Khalid pun merasa kagum atas jawaban dari isterinya, kemudian ia mencium kening sang isteri.

0 comments:

Popular Posts