"YAYASAN ALKAUTSAR"

LEMBAGA SOSIAL DAN DAKWAH ISLAM JAKARTA - INDONESIA

Agama-agama lain pun ada Imam Mahdi

Kalau kita beranggapan bahwa hanya di dalam agama Islam saja yang ada Imam Mahdi, maka eloklah kita berpikir sekali lagi. Asumsi tersebut tidak tepat sama sekali, dan lebih bersifat asumsi melulu. Seharusnya kita meninjau persoalan ini dengan lebih teliti dan seksama. Yang berbeda adalah dari segi nama, sikap, cara hidup, tujuan turunnya, masa turun dan tempat turunnya.

Jika dilihat dalam agama lain pula, ada juga konsep Imam Mahdi ini. Kebanyakan agama di dunia ini sangat menantikan kedatangan seorang sang penyelamat yang akan membebaskan mereka dari kezaliman, kesengsaraan dan penindasan. Selain Islam, agama-agama lain seperti Yahudi, Kristen, Majusi dan Hindu juga sangat menantikan kedatangan seseorang yang bakal muncul membawa keamanan dan keadilan kepada dunia.

Orang-orang Yahudi mazhab ortodoks percaya bahwa akan lahir Imam Mahdi dari kalangan mereka. Mereka percaya Imam Mahdi ini akan lahir dengan segala macam keramat dan kelebihan, akan mengembalikan mereka ke tanah tumpah asal mereka, Yerusalem, Bukit Tursina dan Palestina. Mereka ini disebut kaum Messianic yaitu kaum yang percaya akan tibanya sang Juruselamat. Kata Messianic itu sendiri datang dari kata Messiah, yaitu orang yang disebut 'Imam Mahdi' (menurut ajaran agama mereka).

Pernyataan tentang Imam Mahdi ada disebutkan dengan jelas sekali di dalam Taurat yang asli dan karena itulah hal ini sangat diyakini oleh orang-orang Yahudi, sebelum akhirnya kelompok Zionis melarang umatnya mempercayai hal-hal keramat sedemikian. Hal yang demikian juga juga dicatat di dalam sejarah orang-orang Yahudi zaman pertengahan dahulu.

Kepercayaan akan tibanya Messiah yang dinanti-nanti, yang membawa mereka kembali ke Palestina, memenangkan bangsa Yahudi atas semua bangsa di dunia, menghapus semua agama lain, penuh dengan kekeramatan yang sangat luar biasa dan sangat dikultuskan oleh mereka, akhirnya berhasil dihapus setelah ajaran sekular Zionis dipaksakan ke atas semua umat Yahudi mulai tahun 1890 Masehi.

Sejak itu, semua anggapan terhadap kehebatan Messiah yang dinanti-nantikan itu lenyap dan orang-orang Yahudi kembali ke 'alam nyata' dan berusaha sendiri membangun bangsa dan negara mereka tanpa perlu menunggu-nunggu dan mengharapkan kedatangan Messiah itu lagi. Orang-orang Yahudi setelah itu mulai meninggalkan khayalan keramat Imam Mahdi mereka dan hidup dalam dunia nyata mereka sampai ke hari ini.

Dalam Kitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian (Genesis) 18:20

"Dan untuk Ismail, Aku mendengar doanya; Sungguh, Aku akan memberkatinya dan menjadikannya mewah dan Aku akan kembang biakkan keturunannya, Dua Belas Raja akan dilahirkannya dan Aku akan jadikannya bangsa yang besar"

Sedangkan di dalam Perjanjian Lama yang diturunkan kepada Nabi Daud AS, ada dituliskan satu ayat yang bunyinya (terjemahannya) kira-kira begini:

"... Dan Alah akan memunculkan para wali yang akan menjadi pemilik dunia ini dan menyelesaikannya selama-lamanya" (Mazmur 37, 10-37).

Selain kepercayaan yang demikian, untuk orang-orang Yahudi, karena mereka telah kehilangan tanah suci dan tanah asal mereka, lalu dijadikan budak oleh bangsa Kaldea dan Suryani pada zaman dahulu, mereka menjadikan salah seorang nabi mereka sebagai Mahdi yang akan muncul, yang bakal menyusun kembali bangsa Yahudi dan akan mengembalikan mereka ke tanah suci yang dijanjikan itu, pada masa depan.

Menurut kepercayaan itu, orang-orang Yahudi menganggap bahwa Nabi Elijah (Nabi Ilyas AS) telah diangkat ke langit oleh Tuhan, belum mati, dan akan diturunkan kembali ke dunia ini pada akhir zaman untuk menyelamatkan anak-anak Israel dari kesusahan dan kezaliman. Itulah Mahdi mereka. Menurut Islam, memang pun Nabi Ilyas AS belum mati, dan akan muncul kembali pada zaman Imam Mahdi tetapi bukan beliau yang menjadi Imam Mahdi. Ia hanyalah salah seorang pengikut Imam Mahdi, sebagai pembantu kanan Imam Mahdi.

Orang Kristen juga sangat yakin dengan konsep Imam Mahdi ini, yang konon akan lahir dari kalangan penganut agama mereka pula. Dan konsep kepercayaan ini lebih bersifat literal (dari mulut ke mulut) dan bukan merupakan satu kepercayaan yang diwajibkan mempercayainya. Apa yang jelas, Imam Mahdi yang dimaksudkan itu sebenarnya adalah Nabi Isa As sendiri. Hasilnya, sebagian besar saja yang percaya, sedangkan sebagian yang lain tidak menyatakan kepercayaan mereka atau langsung tidak percaya.

Mereka juga, sebagian besar, percaya bahwa Nabi Isa AS pun akan turun ke dunia ini sekali lagi untuk mengamankan seluruh bumi ini. Maka tidak heran (sebagai hasilnya) jika di negeri Cina, ada orang Cina beragama Kristen yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi dan sekaligus jelmaan suci Nabi Isa AS. Beliau adalah Hung Hsiu-chuan, pemimpin Gerakan T'aiping pada tahun 1890 yang amat terkenal itu.

Nietzsche, seorang tokoh sastra terkenal di Jerman, juga mengaku dirinya Jesus, sekaligus sebagai sang penyelamat. Dia mengirim surat kepada raja-raja dan pembesar-pembesar yang mengandung tuduhan bahwa dirinya sebagai Jesus. Kondisi yang sama juga dilaporkan terjadi di Eropa Timur dan Amerika Utara. Malah di Amerika Latin juga, ada dilaporkan orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi, sekaligus sebagai Yesus. Afrika sendiri tidak terkecuali karena baru-baru ini seorang pendeta bernama Maitreya turut mendakwa dirinya sebagai jelmaan kembali Jesus, dan sekaligus menjadi Imam Mahdi untuk umat Kristen.

Agama Hindu juga sangat yakin dengan kedatangan seorang Mahdi yang akan mengembangkan ajaran agama Hindunya ke seluruh dunia, pada akhir zaman kelak. Disebutkan gelarnya Mansur atau Maha Shiva atau nama sebenarnya Mahmat atau Ahmad. Selain itu ada beberapa nama lagi yang diberikan kepadanya, sebagai menunjukkan ketinggian kemuliaannya dan besar kedudukannya.

Dalam kitab "Veda" yaitu salah satu kitab suci dalam agama Hindu, tertulis suatu ayat yang terjemahannya kira-kira begini:

"Pada akhir (umur) dunia, setelah terjadi penyimpangan di muka bumi, (muncul) seorang pemimpin yang dipanggil Mansur. Dia akan menguasai seluruh dunia, dia amat dikenal oleh setiap orang baik yang beriman atau yang kafir, dan apa saja yang dipintanya, Tuhan akan tunaikan dia ".

Selain itu, para penganut Hindu juga percaya, berdasarkan keterangan kitab mereka bahwa Dewa Krisyna adalah seorang dewa jejaka yang bujang, tidak pernah menikah. Ia digambarkan sebagai seorang pemuda yang sedang disalib dengan ditebuk kedua tangan dan kedua kakinya. Pada tengah dadanya tergambar ulu hati manusia, sedangkan kepalanya pula memakai mahkota. Menurut kepercayaan mereka lagi, Dewa Krisyna itu akan turun kembali ke dunia ini pada akhir zaman untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini dari segala bencana. Maknanya, selain Imam Mahdi, Dewa Krisyna juga akan turun membantu mengamankan dunia ini.

Umat ​​Buddha juga yakin dengan kedatangan Mahdi yang akan membersihkan dunia ini dari kekejaman, dan Mahdi itu disediakan dengan segala macam kuasa hebat dan ilmu sakti (keramat menurut Islam). Mahdi yang dimaksudkan itu disebut sebagai Shammaraja (Raja yang Sangat Adil). Nama asli dan tempat lahir Mahdi itu tidak dinyatakan dengan jelas. Tetapi mereka percaya, pada pengumuman para biksu mereka, zaman sekarang ini adalah zaman untuk Shammaraja itu memunculkan dirinya dan menyelamatkan dunia ini.

Mereka juga percaya bahwa Siddharta Gautama, pendiri agama Buddha itu, yang dikatakan datang dari kalangan bangsawan Sakra di negeri Kapilawastu (di Nepal sekarang) adalah dari kelahiran tunggal, dan akan turun kembali ke dunia ini pada akhir zaman kelak untuk membersihkan dunia dari kesengsaraan dan kekejaman . Tapi, konsep ini sebenarnya sama dengan kepercayaan penurunan semula Nabi Isa AS ke dunia ini seperti yang ada di dalam agama Kristen dan agama Islam.
Orang-orang Majusi aliran Mazda, yang menganut ajaran ciptaan Zarathustra (Zoroaster) yaitu kaum penyembah api suci, yang jumlahnya hari ini kira-kira setengah juta orang di Iran dan beberapa ribu lagi di India, juga yakin dengan konsep Imam Mahdi. Ajaran mereka menyatakan bahwa tiga orang penyelamat besar akan muncul, dimulai oleh Aushedar dan diikuti pula oleh Aushedar-mah. Yang terakhir keluar adalah seorang pria perkasa bernama Saoshyant / Shayoshant, yang berasal dari anak cucu Zoroaster, yang akan muncul dan menghancurkan ahriman, kekuasaan jahat, sekaligus membersihkan dunia ini dari kegelapan dan kesengsaraan. Dia memerintah dunia dengan adil dan saksama selama seribu tahun, mendirikan kerajaan Ahura Mazda yang sepenuhnya. Mereka tidak menyebutnya dengan sebutan Mahdi tetapi maksudnya sama dengan Mahdi bagi umat Islam. Dan dari ajaran Mazda inilah orang-orang Syiah menerapkan konsep Imam Mahdi mereka, karena meyakini Imam Mahdi Syiah itu akan memerintah dunia ini selama seribu tahun.

Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, kitab 'Yanaseb / Yasna' yang ditulis oleh salah seorang murid kanan Zoroaster yang mendirikan agama Majusi itu membuat penyataan yang terjemahannya berbunyi kira-kira:

"Dari jazirah tanah Arab, dari anak cucu Hasyim, seorang pria yang kepalanya besar, badannya besar dan berkaki besar akan muncul, lalu melanjutkan agama kakeknya dengan pasukan yang besar, datang ke Iran lalu memerintah dunia dan memenuhkan bumi ini dengan keadilan".

Demikianlah sekelumit pandangan dan penyataan tentang turunnya sang penyelamat bagi beberapa buah agama besar dunia, seperti yang kita dapati dari kitab-kitab suci agama masing ¬ masing. Semoga ilmu dan pemahaman kita akan bertambah setelah membaca keterangan ini. Cuma kita tidak harus peduli sangat tentang kepribadian sang penyelamat mereka itu, karena yang demikian tidaklah perlu diambil perhatian. Tidak perlu diulas benar atau tidaknya kepercayaan mereka ini, sebab kalau pangkalnya yakni akidahnya saja pun sudah sesat, maka ujung-ujungnya pastilah sesat juga. Mustahil pangkal yang sesat dapat menghasilkan hujung yang betul. Maka apa-apa jua keterangan dari mereka tidaklah dapat menambahkan apa-apa kepada kita dan tidak pula mampu mendatangkan apa-apa kesan buruk kepada kita.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, begitulah terkenalnya sekali tokoh istimewa ini, sampai setiap bangsa, dari setiap agama, pada setiap tempat dan pada setiap zaman, ada saja dilaporkan orang yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi, atau orang lain mendakwakan bahwa si anu itu adalah Imam Mahdi. Malah, orang yang telah benar-benar mati pun tidak terlepas dari diklaim sebagai bakal Imam Mahdi! Yang peliknya, ramai pula yang terus percaya bulat-bulat, meskipun tidak ada persamaan antara individu yang didakwa itu dengan sifat-sifat Imam Mahdi seperti yang telah digariskan oleh hadits-hadits.


Ramalan Peramal-Peramal Terkemuka

Selain keterangan dari setiap agama besar di dunia ini, ada pula sekelompok peramal yang terkenal di dunia yang turut meramalkan kedatangan Imam Mahdi atau seorang pemimpin yang bertaraf dunia, yang akan turun untuk menjalankan pemerintahan yang sangat adil, pada zaman ini, pada abad ini, abad ini dan alaf ini. Memang memprediksi sesuatu ramalan adalah suatu perbuatan yang buruk, bisa mendatangkan dampak besar kepada akidah kita. Namun prediksi yang bertepatan maksudnya dengan pengumuman hadits-hadits, berita-berita dari asar para sahabat RA, kasyaf para wali dan firasat para mukmin tidak salah jika disebutkan, karena keterangan mereka ini sebenarnya membantu menjelaskan lagi maksud hadits-hadits, asar-asar, kasyaf -kasyaf dan firasat ¬ firasat itu. Hal ini sebenarnya tidak mempengaruhi iman kita jika cara dan tempatnya.

Sebagian mereka ini adalah peramal semata-mata, sedangkan sebagian lagi adalah orang ¬ orang besar untuk agama masing-masing, yang telah menerapkan standar kasyaf pula, yaitu menurut pandangan agama mereka.

Antara peramal internasional yang sangat terkenal pada hari ini adalah Michel de Nostredame atau Nostradamus, suatu nama yang hampir sudah tidak perlu diperkenalkan lagi, karena sudah begitu terkenalnya. Prediksi-prediksinya sudah umum tersebar dan bukan sedikit pula yang sudah menjadi kenyataan. Antara prediksinya yang sangat menggoncangkan dunia Barat adalah bahwa seorang pemimpin baru bertaraf dunia akan muncul, Islam akan kembali menguasai dunia pada alaf baru ini, dan seterusnya memerangi Kristian-Eropa.

Prediksinya bahwa seorang pemimpin baru beragama Islam akan muncul dan seterusnya menguasai seluruh dunia adalah berdasarkan ramalan beliau seperti berikut:

Di tahun 1999 dan tujuh months
dari sky wil come the great King of Terror.
He wil bring back to life the King of the Mongols;
Before and after, war reigns.

Tempat muncul pemimpin tersebut adalah di sebuah negara di sebelah Timur, bukan di negara Arab atau di sebelah Barat, berdasarkan prediksi berikut:

Dari tiga water signs (seas) wil be born a man
who wil celebrate Thursday as his feast day.
His renown, praise, reign, and power wil grow
on land and sea, bringing trouble to the East.

Pemimpin tersebut akan memimpin pasukan yang besar jumlahnya untuk menyerang dan menaklukkan Eropa, dan dibantu oleh seluruh umat Islam.

One who the infernal gods of Hannibal
wil cause to be reborn, terror of al mankind
Never more horror nor the newspapers telp of worse in the past, then wil come to the Romans through Babel (Irak).

Pemimpin tersebut memerangi, mengalahkan dan memasuki Eropa dengan memakai sorban biru, membawa hukum Islam untuk diamalkan oleh seluruh penduduk Eropa, dan peristiwa besar inilah yang amat menakutkan setiap hati pemimpin Kristen dan Yahudi.

This king wil enter Europe wearing a blue turban,
he is one that shal cause the infernal gods of Hannibal to live again.
He wil be the terror of mankind.
Never more horror.

Selain itu, Sami-sami Hindu di India turut meramalkan melalui prediksinya beberapa tahun lalu bahwa bakal Perdana Menteri Malaysia setelah ini bukan lagi dari kalangan orang politik. Diberitakan bahwa Perdana Menteri Malaysia pernah mengemukakan beberapa nama untuk ditenung sebagai bakal Perdana Menteri supaya dapat dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri. Semua nama yang dikemukakan itu ditolak karena diberitahu nama-nama mereka itu tidak ada dalam daftar sebagai pengganti Perdana Menteri. Sahih atau tidak berita ini, tidak dapat dipastikan.

Jelaslah bahwa orang yang bakal menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah ini tidak lagi dari kalangan orang-orang politik. Selain itu, seorang ulama besar di Malaysia telah baru-baru ini membuat pernyataan bahwa tokoh agama akan menjadi pemimpin Malaysia pada alaf baru ini. Kebetulan pula, Malaysia ini dikatakan sebagai pusat kebangkitan Islam kali kedua, pada akhir zaman, yaitu zaman kita ini. Jika dikaitkan kedua-dua penyataan ini, bagaikan ada kaitan yang erat antara keduanya.

Anak murid Wali Songo yang amat terkenal di Pulau Jawa, Sabdopalon, turut menyebutkan bahwa Imam Mahdi akan dibaiat oleh sembilan tokoh Wali Ghausul Alam yang dipimpin oleh seseorang dari Malaysia yang disebutkan sebagai Syaikh Malaya. Ia menyebutkan bahwa,

"Imam Mahdi datang dengan pakaian serba putih dibantu oleh Rijalu'lah Ghaib atau juga disebut Wali Ghosul'alam sembilan yang di antaranya adalah Seh Malaya yang turun di Tanah Arab."

Salah seorang Wali Songo yaitu Sunan Gunung Jati, turut membuat ramalan berdasarkan kasyaf dari Allah bahwa kebangkitan Islam kali kedua ini akan dipimpin oleh seorang tokoh yang memakai serban. Dia dikatakan sangat berpegang teguh pada sorban kanjeng (ekor serban) Nabi Muhammad SAW. Yang dimaksud dengan sorban kanjeng itu adalah pemimpin umat yang terakhir, sesuai dengan posisi ekor serban yang terletak di ujung sekali. Sorban kanjeng juga bermaksud mengikut benar-benar setiap sunnah yang diamalkan oleh baginda Rasulullah SAW semasa hayatnya dahulu.

Peramal dari Jawa yang disebut sebagai Pangeran Wijil, yang mengarang Kitab Rangka Jayabaya, turut membuat ramalan bahwa pemimpin yang dimaksudkan itu, lahir di Makkah, memakai serban yang berlambang bunga tujuh cabang, orangnya selalu kesandung kesampar. Dia tidak pernah diduga akan menjadi pemimpin umat manusia pada suatu hari nanti. Dikatakan lebih lanjut lagi bahwa sebelum raja baru ini muncul, akan terjadi huru-hara dan kerusuhan. Dan raja itulah yang akan menjadi orang tengah atau pengaman di antara pihak yang sedang bergaduh itu. Tanpa diduga-duga, orang ramai pun setuju melamar sebagai pemimpin mereka karena jasanya yang sangat besar itu dan kemampuannya yang menakjubkan itu.

Demikianlah sedikit lagi keistimewaan yang ada pada pribadi yang bergelar Imam Mahdi ini. Memang Imam Mahdi itu sungguh-sungguh adalah Orang Alah, orang yang dibesarkan karena memang orang besar Tuhan, besar namanya, besar kedudukannya, patut dibesarkan dan perlu disebut secara besar-besaran pula. Sambutan pada kemunculannya kelak, juga akan dilakukan secara penuh besar-besaran, amat meriah, penuh gembira, sepenuh-penuh kesyukuran, sesuai dengan kedudukannya sebagai orang besar Allah itu. Tidak ada sambutan yang lebih besar dan meriah selain sambutan terhadap kedatangannya ke dunia ini.

Dan, akibat dari kepercayaan kepada munculnya Imam Mahdi yang sangat istimewa inilah, muncul dari waktu ke waktu orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu itu. Mereka ini langsung tidak merasa malu dengan tuduhan kosong mereka itu. Setelah beberapa lama waktu berlalu, ternyata pula dakwaan mereka itu adalah palsu dan tujuan mereka di sebalik dakwaan itu terbongkar. Biasanya, mereka langsung tidak berhasil mendirikan pemerintah Mahdiyahnya, malah gagal pula mengubah keadaan masyarakat setempatnya kepada yang lebih baik, sedangkan yang demikian itu wajib berlaku karena telah disebutkan oleh hadits-hadits.

0 comments:

Popular Posts