"YAYASAN ALKAUTSAR"

LEMBAGA SOSIAL DAN DAKWAH ISLAM JAKARTA - INDONESIA

Persoalan Imam Mahdi Adalah Persoalan Sejagat

Masalah Imam Mahdi adalah masalah yang sangat rumit dan sulit pula untuk diuraikan dengan tepat, jika dilihat dari segi ilmu sosiologi modern, ilmu hadits, ilmu sejarah dan ilmu tauhid. Ada berbagai tanggapan dan tafsiran yang dapat dirumuskan dari setiap pengakuan yang dibuat oleh para ulama dan sarjana.

Masalah ini adalah masalah yang paling kontroversial di kalangan umat Islam sejak dahulu sampai sekarang. Masalah Imam Mahdi ini bisa juga dikatakan sebagai masalah universal, yang melibatkan semua agama di dunia, apakah agama samawi atau wasni. Sebabnya, Imam Mahdi itu adalah pemimpin global, pemimpin untuk seluruh manusia, bukan sekedar pemimpin umat Islam atau sekelompok manusia saja.

Sejak dari zaman tabiin dan tabiit tabiin lagi, masalah Imam Mahdi sudah muncul dan ini menyebabkan banyak pihak mencoba mengambil peluang ini untuk menonj olkan diri dan keluarganya, bahkan tanah airnya kepada masyarakat umum dengan pengakuan sebagai Imam Mahdi yang ditunggu ¬ tunggu itu. Ini adalah berdasarkan beberapa riwayat yang dapat dikutip dari para tabiin lagi. Salah satunya adalah seperti berikut.

Khalid bin Samir RH berkata,

"Musa bin Thalhah bin Ubaidilah lari dari (kejaran tentara) Al-Mukhtar ke Kota Basrah karena penduduknya percaya bahwa dia adalah Imam Mahdi."

Riwayat di atas menunjukkan dengan jelas memang masalah Imam Mahdi sudah dikatakan sejak dari zaman tabiin lagi, dan tidak heran jika ia terus diperkatakan sehingga kini.

Sementelahan pula, orang banyak memang diakui sepanjang zaman sebagai tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai Imam Mahdi, meskipun diakui pula bahwa mereka cukup berminat dengan nama besar itu. Hal ini dikarenakan periwayatan tentang Imam Mahdi jarang atau tidak dilakukan secara terbuka dan terus terang karena ditakuti ada side efect dari pihak pemerintah pada zaman masing-masing terhadap diri mereka.

Jika didasarkan masalah ini secara umum, terdapat dua kelompok utama di kalangan umat Islam. Golongan pertama adalah kaum yang amat yakin akan kemunculan Imam Mahdi sehingga sebagiannya jadi berlebih-lebihan pula keyakinan mereka itu, pada hal itu tidaklah dituntut, melainkan jika ada bukti yang sahih, Kabar yang yakin dan sumber yang hak. Akibatnya mereka jadi tersalah dan sesat. Kedua, adalah golongan yang langsung tidak mau percaya akan kemunculan Imam Mahdi sehingga memandang ringan masalah ini seringan-ringannya. Akibatnya, mereka kehilangan satu ilmu yang sangat berguna pada masa ini, masa umat Islam sedang begitu lemah akibat ditekan-tekan oleh pihak musuh dari semua arah. Deskripsi lanjut tentang itu pada pada bagian ¬ bagian berikut nanti.
Memang diakui bahwa Imam Mahdi adalah harapan terakhir, batas terakhir dan benteng terakhir umat Islam. Beliaulah sebenarnya sumber agama dan penaik semangat umat Islam untuk melanjutkan hidup dalam tekanan yang maha hebat oleh pihak musuh pada zaman ini. Nama Imam Mahdi itu sendiri pun sudah menjadi 'bara yang terpendam' di dalam lubuk hati setiap umat Islam yang sedang gigih berjuang menegakkan kalimah Allah di atas muka bumi ini.

Jika kita melihat berdasarkan sejarah umum di kalangan umat Islam, sudah ada lebih tiga ribu pribadi di seluruh dunia yang telah mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi sejak pertengahan tahun 200 Hijrah lagi sehinggalah ke hari ini. Sebagian pula dinyatakan orang lain sebagai Imam Mahdi, sedangkan dia tidak pernah mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi. Ini sebenarnya melibatkan semua mazhab dalam Ilmu Tauhid seperti Ahlus Sunnah wal Jamaah, Syiah, Khawarij dan lain-lain lagi.

Pada setiap tahun, ada saja terdengar berita bahwa si anu mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi dan berbasis di sekian sekian tempat. Pengikutnya pula memakai tanda-tanda atau pakaian tertentu, dengan slogan-slogan tertentu dan dengan tujuan yang tertentu pula. Ada yang radikal, ada yang sederhana radikal dan ada yang terus-menerus bergerak secara sembunyi-sembunyi, tanpa menampakkan sebarang tanda.

Pergerakan kelompok mereka sangat rahasia, tidak diketahui oleh orang luar. Mereka memiliki buku-buku referensi sendiri yang isinya amat pelik dan tidak ada kena-mengena dengan syariat, yang tidak bisa dibacakan kepada orang banyak secara terbuka. Praktek yang mereka lakukan juga jauh menyalahi amalan yang lazim ada di dalam syariat kita. Fatwa-fatwa mereka amat pelik dan tidak sesuai dituruti oleh orang banyak secara bebas, dibuat oleh ketua mereka dan hanya sesuai untuk penggunaan internal saja.

Kita seharusnya mengakui bahwa yang benar tetap benar, sedangkan yang salah itu tetaplah salahnya. Tidak bisa yang benar itu disalah-salahkan dan yang salah itu sedaya upaya mencoba juga diizinkan, meskipun tidak bisa dan tidak mungkin dapat dibenarkan. Maka ikhtilaf atau kontroversi di sekitar persoalan Imam Mahdi ini amatlah membutuhkan penjelasan yang tidak berat sebelah, tidak dipengaruhi oleh apapun sentimen dan sikap taksub, supaya kekeliruan yang menyelubunginya selama ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak lagi berlarutan.

Demikianlah universalitasnya isu Imam Mahdi ini. Isu ini adalah isu yang cukup tersembunyi, sangat misterius dan sangat luas dikatakan. Isu ini memang cukup tersembunyi tetapi cukup membara, panas sepanjang waktu, sejak dari dahulu lagi hingga hari ini. Isu Imam Mahdi ini cukup menarik sehingga setiap bangsa, setiap agama, setiap waktu dan setiap tempat di bumi ada memiliki Imam Mahdinya sendiri.

suatu hal yang tidak terbatas pada sesuatu perbatasan negara saja karena hampir setiap negara di dunia ini memiliki Imam Mahdi mereka sendiri. Tidak terbatas pada sesuatu perbatasan saja karena pada setiap zaman itu ada Imam Mahdinya sendiri apakah benar atau palsu. Tidak terbatas juga pada sesuatu bangsa saja karena semua bangsa memiliki Imam Mahdi mereka sendiri sama ada benar atau palsu. Tidak juga terbatas pada sesuatu perbatasan agama saja karena hampir setiap agama ada memiliki Imam Mahdi mereka sendiri. Hanya nama, sifat dan gelarnya saja yang berbeda. Dan yang paling menarik adalah, setiap hati yang beriman pasti mau tidak mau amat mengharapkan kedatangan seorang Juruselamat yang bakal menyelamatkan mereka dari terus karam dan tenggelam dalam berbagai cobaan dan dugaan saat, yang ternyata amat melemaskan hati beriman mereka.

0 comments:

Popular Posts